Wednesday, September 16, 2015

// // Leave a Comment

Islamophobia, Polisi AS Tangkap Siswa Bernama Mohammed

Islamophobia di Amerika Serikat sudah sampai tahap akut. Baru-baru ini, polisi AS menangkap seorang siswa berusia 14 tahun yang merupakan murid SMA MacArthur, Irving, Texas. Siswa bernama Mohammed ini ditangkap lantaran membuat sebuah prakarya berupa sebuah jam digital. Namun, prakarya tersebut merupakan tugas dari sekolah berkaitan dengan kelas teknik terapan. Diketahui, Mohammed merupakan siswa menonjol dalam pelajaran matematika dan fisika. 
Mohammed ditangkap oleh satpam sekolah dan kepolisian setempat ketika sedang membawa koper yang berisi jam digital buatannya itu. Setelah itu, Mohammed yang merupakan keturunan imigran asal Sudan ini dimintai beberapa keterangan dan diperiksa sidik jari. Mohammed juga sempat ditahan selama beberapa jam di tahanan khusus anak sebelum akhirnya terbukti bahwa Mohammed tak bersalah.
Ironisnya, Mohammed dilaporkan oleh guru Bahasa Inggris di SMP Irving yang curiga karena melihat koper yang penuh dengan rangkaian elektronik. Kemudian setelah dilaporkan ke kepala sekolah diputuskan untuk dilanjutkan ke kantor polisi. Namun penangkapan tersebut sempat diketahui oleh publik AS dan memicu kemarahan luar biasa. Bahkan muncul #StandWithAhmed di Twitter yang langsung mendapatkan respon luar biasa dari seluruh dunia. Oleh masyarakat, penangkapan tersebut sangat tidak berdasar.
Tak mau ketinggalan, Presiden Obama pun langsung ikut nimbrung dengan berkicau ""Ahmed, Jam yang kau bikin keren. Mau membawanya ke Gedung Putih? Kita butuh lebih banyak remaja sepertimu untuk menginspirasi perkembangan sains," kicau sang presiden. Tak hanya itu, dukungan pun muncul dari Mark Zuckerberg pendiri Facebook. Zuckerberg mengatakan, "Punya kemampuan untuk menciptakan sebuah temuan seharusnya diganjar pujian, bukan penangkapan."
Menurut CAIR, yaitu dewan perhubungan Islam-Amerika, hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa Amerika masih diselimuti ketakutan berlebihan terhadap Islam, atau Islamophobia. "Seandainya nama bocah itu bukan Mohamed, tidak akan ada kecurigaan dari siapapun tentang alat buatannya," kata salah satu anggota pengurus dewan bernama Alia Salem. Namun, meskipun mendapat tekanan dari berbagai pihak, pihak sekolah yang melaporkan Mohammed enggan untuk minta maaf. Menurut pihak sekolah, mereka punya sistem sendiri untuk melaporkan segala sesuatu yang dicurigai atau berbahaya.

Sementara pihak kepolisian berdalih bahwa penangkapan tersebut hanyalah salah paham dan menyatakan bahwa hal tersebut merupakan komitmen kepolisian dalam menjaga keamanan dan kenyamanan warga. Tetapi para pengguna internet mempunyai caranya sendiri untuk menyindir negara bagian Texas. "Lucu sekali. Di Texas bocah ingusan membawa senapan TIDAK BERDOSA. Tapi anak bernama Mohamed membawa jam buatannya sendiri ke sekolah adalah TERORIS," tulis akun @IamTeamIK.

0 comments:

Post a Comment