Thursday, July 2, 2015

// // Leave a Comment

4 Cerita Silat yang Layak Diangkat ke Layar Lebar

Silat memang identik dengan Indonesia. Hal ini tidaklah mengherankan karena silat memang berasal dari Indonesia. Akan tetapi, ternyata tidak banyak film yang menampilkan silat, meskipun The Raid berhasil menarik perhatian dunia dengan silatnya yang sangat mendominasi. Akan tetapi, film kolosal silat klasik Indonesia nampaknya belum akan menggeliat meskipun Pendekar Tongkat Emas beberapa waktu lalu mencoba menampilkan silat kolosal. Dari gaung yang ada, film ini tidak begitu sukses. Di era 90an, serial Pendekar Naga Geni 212 Wiro Sableng sempat berjaya, begitu pula dengan film kolosal lainnya.


Sebenarnya, banyak sekali kisah-kisah novel yang bisa diangkat menjadi sebuah film kolosal berkualitas, baik itu novel lama ataupun novel yang tergolong terbitan baru. Cerita-cerita silat tersebut sangat khas Indonesia, maka jika digarap dengan serius bukan tidak mungkin bisa menyaingi film-film kolosal yang saat ini masih dikuasai oleh Tiongkok. Nah, mungkin beberapa cerita silat di bawah ini cukup layak diangkat ke layar lebar;

NAGASASRA DAN SABUK INTEN
Tentu saja cerita silat ini akan berada pada urutan pertama daftar cerita silat yang layak diangkat ke layar lebar. Cerita silat yang ditulis oleh Singgih Hadi Mintardja ini berlatar era Kerajaan Demak yang diperintah oleh Sultan Trenggono. Yang menjadikan cerita silat ini mengagumkan adalah, karena banyak orang yang tertipu, terutama dengan tokoh utama kisah ini yang bernama Mahesa Jenar. Banyak kalangan yang mengira bahwa tokoh ini benar-benar merupakan tokoh sejarah yang benar-benar ada. Cerita silat ini merupakan kisah Mahesa Jenar berpetualang mencari pusaka kraton yaitu keris yang bernama Kyai Nagasasra dan Kyai Sabuk Inten. Bisa dibilang cerita silat ini merupakan salah satu cerita silat paling epik mengenai kisah silat Indonesia.

KIDUNG SENJA DI MATARAM
Satu lagi kisah silat klasik yang juga layak diangkat ke layar lebar. Merupakan karya dari novelis terkenal Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo. Salah satu keunikan karya-karya Kho Ping Hoo adalah adanya perpaduan antara Tiongkok - Jawa. Hal ini bisa dimaklumi karena beliau merupakan keturunan Tiongkok - Jawa. Sebagai seorang penulis beliau sangat produktif dan telah menghasilkan banyak karya. Kidung Senja di Mataram ini adalah salah satu karyanya yang sangat kental dengan kebudayaan Jawa. Sesuai judulnya, kisah ini bercerita mengenai intrik-intrik yang terjadi di Kerajaan Mataram menjelang munculnya Sultan Agung atau Mas Rangsang.

NAGABUMI
Jika dua novel tersebut ditulis oleh penulis lama, maka Nagabumi merupakan kisah silat yang diterbitkan di era modern. Ditulis oleh penulis handal Seno Gumira Ajidarma, kisah silat ini berlatar Mataram Hindu. Kisah Nagabumi terbagi atas beberapa jilid dan mempunyai tokoh utama bernama Pendekar Tanpa Nama. Sebagai cerita fiksi, kisah ini cukup mengagumkan karena memuat banyak referensi sejarah sehingga meskipun fiksi kisah ini bisa juga digunakan untuk belajar sejarah.

CANDI MURCA 
Karangan novelis Langit Kresna Hariadi atau yang sering disebut LKH. Merupakan kisah silat yang mempunyai konsep berbeda dengan kisah-kisah silat lainnya. Kisah ini bermula di suatu tempat di era modern kemudian oleh sesuatu hal sang tokoh utama bertemu dengan tokoh dari masa lalu. Karyanya yang lain yaitu Kemelut di Majapahit juga layak diangkat ke layar lebar karena menggambarkan pasukan legendari Bhayangkara yang dipimpin oleh Patih Gajah Mada.



0 comments:

Post a Comment