Jack the Ripper, merupakan nama yang sempat menjadi sumber ketakutan di masa lalu, terutama di Distrik Whitechapel, London, karena merupakan pembunuh berantai paling sadis sepanjang sejarah. Selain memutilasi korban - yang sebagian besar merupakan pekerja seks komersil - pembunuh ini juga memotong tenggorokan dan mencabik isi perut korbannya.
Banyak yang menduga bahwa Jack the Ripper merupakan orang yang memahami sistem anatomi manusia dengan hilangnya beberapa organ tubuh para korbannya. Akan tetapi selama beratus tahun identitas sebenarnya Jack the Ripper masih misterius. Hingga penelitian pada darah pada sebuah selendang milik salah satu korban (mungkin) bisa membantu memecahkan misteri tentang identitas sebenarnya pembunuh berjuluk Jack the Ripper ini.
Sampel darah yang ada pada selendang salah satu korbannya menunjukkan bahwa darah tersebut milik seorang imigran Yahudi-Polandia berusia 23 tahun bernama Aaron Kosminski. Seorang detektif bernama Russel Edwards memperoleh selendang berdarah ini di sebuah lelang di Suffolk pada tahun 2007 lalu. Sementara selendang itu milik wanita bernama Catherine Eddowes, salah seorang korban the Ripper.
Meskipun begitu, penyelidikan Russel Edwards banyak diragukan oleh berbagai pihak, salah satunya adalah Richard Cobb yang mempunyai usaha wisata Jack the Ripper. Ia mengatakan pada Times bahwa selendang itu telah banyak disentuh, dipegang, dicium, hingga diludahi. Hal itu menyebabkan tes DNA dilakukan pada selendang tersebut kurang bisa diandalkan. (TribunNews)
0 comments:
Post a Comment