Thursday, January 14, 2016

// // 1 comment

Misteri Peniup Seruling dari Hamelin

Hamelin merupakan sebuah kota yang ada di Jerman. Pada abad pertengahan, sekitar tahun 1284, kota ini diserbu oleh ribuan tikus. Tikus-tikus ini masuk rumah, gudang, dan menyerang apa saja yang bisa digerogoti; dari gandum hingga atap rumah. Setelah itu mereka meninggalkan kotoran dalam jumlah banyak.
Saking banyaknya, tikus-tikus ini terlihat seperti titik-titik dari kejauhan. Dengan kondisi kota saat itu yang 90 persen masyarakatnya hidup dalam kemiskinan, serangan tikus ini menambah penderitaan rakyat karena tempat tinggal hingga makanan mereka tercampur dengan kotoran tikus yang bisa saja menularkan penyakit. Dan memang, satu per satu warga Hamelin terserang penyakit. Tapi bukan berkurang, tikus-tikus makin banyak dan warga tak bisa mengusir tikus-tikus tersebut
Saat itulah di kota Hamelin muncul lelaki misterius yang mengaku sebagai pengusir tikus. Maka setelah sepakat dengan imbalan yang ditawarkan, lelaki itu pun mulai berusaha mengusir tikus. Anehnya, cara lelaki itu mengusir tikus sangatlah sepele, yaitu hanya dengan suara seruling yang ia tiup. Tikus-tikus yang ada di dalam rumah, gudang, semuanya langsung keluar dan mengikuti suara seruling tersebut.
Tikus-tikus itu seolah terhipnotis. Tikus yang berjumlah banyak tersebut oleh si peniup seruling diarahkan ke sungai dan seolah diperintah tikus-tikus itu masuk ke dalam sungai dan tenggelam, kecuali satu ekor. Pied Piper, begitu ia disebut kemudian kembali ke Hamelin untuk menagih imbalannya. Namun warga Hamelin mengingkarinya. Pied Piper murka dan mengancam akan menuntut balas.
Beberapa bulan kemudian ia kembali ke Hamelin bertepatan dengan hari Yohanes dan Paulus. Warga Hamelin tak ada yang mengenalinya karena ia berpenampilan berbeda dengan sebelumnya. Saat itu warga kota, terutama yang dewasa sedang berada di gereja. Saat itulah Pied Piper kemudian meniup serulingnya, yang seketika langsung menghipnotis sekitar 130 anak yang langsung mengikuti Pied Piper berjalan ke arah pegunungan. Dan anak-anak tersebut tak pernah terlihat lagi.

Kisah Peniup Seruling dari Hamelin ini mampu menarik wisatawan ke kota yang ada di dekat Hanover ini. Namun meskipun Kota Hamelin itu benar-benar ada, kebenaran kisah ini masih simpang siur. Beberapa mengatakan bahwa kisah ini berkaitan dengan wabah Black Death di Eropa yang terjadi pada abad pertengahan. Pied Piper konon digambarkan sebagai kematian yang merenggut nyawa ratusan anak. Tetapi berdasar catatan, Black Death yang menyerang Eropa terjadi pada tahun 1347-1351, jauh setelah kisah Pied Piper ini muncul.

Beberapa menduga hilangnya ratusan anak ini terkait dengan ritual pagan yang dilakukan di Gunung Koppen. Atau ada juga yang menganggap bahwa ini terkait dengan eksodus rakyat Jerman secara besar-besaran yang pindah ke timur pada abad pertengahan. 



1 comment:

  1. b0la, c4sin0, CMDbet, t4ngkas, s4bung 4yam, dll ada di F4ns Bett1ng, mari buruan daftar..

    ReplyDelete