3 Fenomena Aneh yang Sulit Dipahami Logika Manusia

Meskipun kemampuan otak manusia sangat luar biasa, namun fakta yang terjadi adalah masih banyak fenomena-fenomena aneh di luar sana yang tak bisa dijelaskan atau dipahami oleh logika manusia. Di berbagai belahan dunia, banyak sekali fenomena aneh semacam itu, yang tak bisa dijelaskan atau dipahami oleh logika manusia. Berikut adalah tiga fenomena aneh tersebut.

AIR SUNGAI TERKOTOR DI INDIA MENDADAK MENJADI MANIS

Fenomena ini terjadi pada tahun 2006 lalu, ketika air sungai paling kotor di India mendadak menjadi manis. Sungai Mahim Creek yang ada di Mumbai adalah sungai kotor dengan air berwarna kecoklatan yang sangat kotor. Sungai Mahim Creek mengalir sampai ke laut, dan pada suatu hari sungai yang menjadi tempat pembuangan limbah ini berubah menjadi manis. Tak tanggung-tanggung, hingga ke Pantai Theetal, airnya berubah manis. Mengetahui hal itu, warga berbondong-bondong mengumpulkan air sungai itu dalam botol, meskipun telah diperingatkan oleh pemerintah setempat. Anehnya, keesokan harinya air sungai berubah kembali seperti semula. Hingga saat ini belum diketahui penyebab air sungai Mahim Creek berubah menjadi manis.

WABAH MENARI SAMPAI MATI

Fenomena ini terjadi pada abad ke-16 lalu di Prancis. Pada bulan Juli tahun 1518, di sebuah tempat bernama Strasbourg, terdapat seorang wanita yang berjalan di jalanan kota itu dan mulai menari. Anehnya, wanita itu menari tanpa henti selama berjam-jam seolah tak mengenal lelah. Tarian itu tak berhenti hingga enam hari lamanya. Di hari ketujuh, sekitar 34 orang mengikuti tarian yang dilakukan wanita misterius itu. Hanya dalam sebulan, jumlah orang yang mengikuti tarian itu bertambah menjadi 400 orang. Tragisnya, orang-orang yang menari tersebut mulai berjatuhan akibat serangan jantung, stroke, dan kelelahan. Fenomena aneh ini dikenal dengan peristiwa Epidemi 1518, dan belum diketahui penyebabnya sampai sekarang.

WABAH TERTAWA DI TANGANYIKA

Fenomena aneh selanjutnya yang tak bisa dipahami logika manusia adalah wabah tertawa di Tanganyika. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1952 dan sempat didokumentasikan dalam penyakit psikogenik massal. Pada tahun 1953, wabah tertawa ini masuk dalam Central African Journal of Medicine. Meskipun tak sampai menyebabkan korban jiwa, wabah ini belum diketahui penyebabnya. Pertama kali wabah ini menyerang seorang mahasiswi yang tertawa terus menerus di asrama selama beberapa jam. Belum berhenti sampai disitu, karena wabah ini kemudian menular kepada orang lain; anak-anak hingga warga desa yang ada dekat asrama. Kebanyakan orang yang tertawa tersebut pingsan, mengalami masalah pernafasan, hingga menangis karena tak bisa berhenti tertawa. Sampai saat ini para ilmuwan masih dibuat bingung dengan fenomena itu. (liputan6)