Thursday, December 12, 2013

// // Leave a Comment

Humor Gus Dur yang Dikenang

gus dur, mengenang gus dur, humor gus dur, bulan gus dur
Bicara tentang mantan Presiden Republik Indonesia yang satu ini tentu saja tidak bisa lepas dari gayanya yang khas dan santai dalam setiap kesempatan. Presiden yang terkenal dengan ucapannya, "Gitu aja kok repot", ini memang orang yang unik, karena latar belakangnya yang merupakan cucu pendiri organisasi Islam besar Nahdlatul Ulama. Bagi sebagian orang, Gus Dur bukan hanya presiden, tetapi juga kiai yang mampu memahami agama sampai pada tingkatan hakikat, yang bisa terlihat dari perilakunya yang kadang tidak masuk akal oleh masyarakat umum. Setelah empat tahun kepergiannya, marilah mengenang beberapa huomr-humor Gus Dur yang cukup fenomenal, bahkan beberapa diantaranya tidak pernah diketahui kecuali oleh beberapa orang saja.
Kanjeng Ratu Kidul Berjilbab
Perkataan Gus Dur yang nyleneh ini keluar ketika beliau sedang berdiskusi dengan Emha Ainun Nadjib tentang kecenderungan presiden Indonesia yang meniru Kraton Mataram dengan mitos dan legenda Kanjeng Ratu Kidul-nya. Kemudian dengan mimik serius Emha bertanya, apakah Gus Dur juga akan bersikap seperti itu? Tetapi jawaban yang keluar adalah, "Tenang saja, Kanjeng Ratu Kidul sudah berjilbab sekarang."
Sakit Gigi Lebih Sakit Daripada Sakit Hati
Menurut Gus Dur, sakit gigi lebih menyakitkan daripada sakit hati. Beliau mengatakan hal itu kepada salah seorang stafnya, yang tentu saja kemudian menjawab pernyataan itu. "Lha kan lebih baik sakit gigi daripada sakit hati, Gus." kata staf itu. "Lebih baik sakit hati saja." kata Gus Dur lagi. Staf yang kebingungan kemudian bertanya lagi, "Kenapa, Gus?"
"Saya ini lagi sakit gigi!" kata Gus Dur agak berteriak. Staf pun diam.
Jam Tangan Bicara
Salah satu kebiasaan Gus Dur adalah tidur jam 1 dinihari. Bahkan pihak keluarga pun kalau ditanya jam, selalu menjawab "jam satu malam" agar Gus Dur lekas istirahat. Tetapi karena Gus Dur, rupanya tahu bahwa selama ini dikibuli, maka beliau membeli jam tangan yang bisa bicara tanpa sepengetahuan keluarga. Suatu hari Gus Dur bertanya lagi, "jam berapa sekarang?" kemudian sesuai dengan kesepakatan, semua menjawab, "jam satu malam."
Dengan senyum kemenangan, Gus Dur pun memencet jam tangan barunya, kemudian terdengar suara, "sekarang jam 11 malam."

0 comments:

Post a Comment