Panser Badak Buatan Pindad Menjadi yang Terhebat se-Asia

PT Pindad merupakan salah satu perusahaan asli Indonesia yang khusus memproduksi peralatan militer. Dalam perkembangannya, beberapa senjata buatan Pindad merupakan senjata canggih yang cukup ditakuti karena kemampuannya. Sebagai contoh, senapan khusus sniper buatan Pindad yang mempunyai kemampuan luar biasa. Tak hanya senjata api, Pindad juga memproduksi kendaraan-kendaraan tempur. Terbaru, Panser Badak buatan Pindad menjadi yang terhebat se-Asia.

Panser asli buatan anak negeri ini telah diujicoba dan berhasil dengan sukses. Panser ini diujicoba dengan membawa cannon 90 mm dan 19 amunisi ditembakkan. Semuanya menemui sasaran yang sejauh satu kilometer dengan sempurna. Secara garis besar, desain dari Panser Badak ini mempunyai dasar dari Panser Anoa, yang juga merupakan buatan Pindad. Bedanya, Panser Badak ini dirancang khusus untuk pertempuran, sementara Panser Anoa merupakan panser pengangkut pasukan.

Panser Badak dioperasikan oleh tiga orang kru termasuk sopir. PT Pindad mengklaim bahwa Panser Badak ini lebih hebat dari panser buatan Korea Selatan. Menurut Sena Maulana, Kadep Komunikasi PT Pindad, ada dua hal yang membuat Panser Badak lebih unggul, yaitu kemampuan manuver serta harga yang lebih murah. Panser Tarantula, yang merupakan panser buatan Korea Selatan sama-sama mempunyai cannon 90 mm, tetapi Panser Badak mempunyai kemampuan manuver yang lebih baik dan sangat cocok untuk karakteristik wilayah Asia. Ditambah dengan harganya yang lebih murah.

Dengan berat total mencapai 14 ton, Panser Badak menggunakan mesin disel buatan Renault, yaitu Diesel Inline 6 Turbo Charger Intercooler berkapasitas 10.800cc. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 340 HP. Dengan berat 14 ton, Panser Badak mampu melaju dengan kecepatan maksimal mencapai 90 km/jam. Kemampuan jelajah dari Panser Badak seluas 600 kilometer.

Untuk mengatasi medan ekstrim, PT Pindad menggunakan Independent Double Wisbone tanpa spring. Kemudian, ban Runflat 1100 - R22,5 pada Panser Badak ini tetap masih bisa digunakan meskipun dalam kondisi tanpa angin hingga sejauh 80 km, dengan catatan bahwa panser melaju dengan kecepatan tertentu.