Bencana alam sebenarnya adalah peristiwa alam atau fenomena alam yang bisa terjadi kapan saja. Fenomena alam ini oleh manusia kemudian disebut sebagai bencana, karena manusia menjadi korban akibat fenomena alam tersebut. Sepanjang sejarah umat manusia, berbagai macam bencana telah terjadi. Namun, dari berbagai bencana tersebut, beberapa bencana bisa dibilang aneh karena tidak biasa. Dan inilah enam bencana aneh yang pernah melanda bumi sepanjang sejarah.
MUSIM PANAS YANG HILANG - 1815
Pada bulan April 1815, sebuah gunung di belahan bumi selatan, tepatnya di Indonesia yaitu Gunung Tambora meletus. Akibat letusan tersebut, nyawa puluhan ribu jiwa di Asia Tenggara melayang. Lontaran awan letusan tersebut pun sangat luar biasa, mencapai lapisan stratosfer. Dan peristiwa alam luar biasa ini berlanjut dengan tertutupnya sinar matahari secara global akibat debu vulkanik yang menyebar di langit. Tahun berikutnya, terjadi distorsi cuaca yang dahsyat akibat dari letusan Gunung Tambora ini.
Kekeringan sekaligus banjir terjadi di India. Selain itu, letusan gunung ini juga mengubah ekologi Teluk Benggala serta memunculkan wabah kolera jenis baru yang membunuh jutaan orang. Di Eropa, musim dingin berkepanjangan menyebabkan kelaparan dan kerusuhan massal di berbagai tempat. Amerika Serikat juga terkena dampaknya. Salju turun terus menerus, dan menggagalkan panen sehingga menyebabkan Amerika mengalami kerugian ekonomi yang tak sedikit.
Namun ada peristiwa unik yang terjadi. Diantaranya penemuan sepeda oleh Karl Drais karena semakin sulit dan mahalnya pakan ternak khususnya kuda yang di saat itu menjadi alat transportasi utama. Selain itu penulis Swiss Mary Shelley berhasil membuat novel legendaris "Frankenstein" setelah menghabiskan waktu satu tahun di dalam rumah karena musim dingin berkepanjangan pada tahun 1816.
CARRINGTON EVENT - 1859
Badai matahari sudah terjadi sejak bertahun-tahun lampau. Dan salah satu badai matahari paling dahsyat yang pernah melanda bumi terjadi pada tahun 1859, tepatnya pada akhir Agustus hingga awal September 1859. Badai matahari yang luar biasa ini mengakibatkan langit dipenuhi aurora berwarna-warni hingga ke Hawaii. Seorang warga Colorado bahkan menyebutkan bahwa di malam hari langit terlihat sangat cerah sehingga ia bisa membaca di malam hari.
Meski sekilas terlihat indah, gangguan geomagnetik yang diakibatkan oleh lontaran badai matahari tersebut mengakibatkan lumpuhnya sistem telegraf di seluruh dunia. Kebakaran dimana-mana akibat telegraf memercikkan bunga api. Saking dahsyatnya, di langit dipenuhi muatan listrik sehingga telegraf masih bisa mengirim pesan meskipun baterai dilepas. Jika badai matahari tahun 1859 terjadi di era modern, bisa dipastikan sistem komunikasi global akan lumpuh total.
TAHUN BELALANG - 1874
Pada tahun 1874, wilayah Great Plainspada, Amerika diserbu jutaan belalang. Pada saat itu, terjadi musim semi yang gersang dan kering sehingga memberikan kondisi ideal bagi belalang untuk bertelur dan menetas. Yang kemudian terjadi adalah, jutaan belalang menyerbu kota Nebraska, Kansas, Dakota, Iowa, dan beberapa wilayah lain. Saking banyaknya, seorang saksi mata mengatakan bahwa koloni belalang itu mampu menghalangi sinar matahari selama beberapa waktu.
Bukan hanya banyak, koloni belalang itu juga ganas karena melahap hampir semua yang dihinggapinya, dari pepohonan hingga pakaian. Tanaman siap panen yang diperkirakan mencapai 1 juta dolar pun habis dilahap kawanan belalang itu. Angkatan Darat AS juga dikerahkan untuk mengatasi belalang tersebut, tetapi gagal. Kawanan belalang ini bertahan selama beberapa tahun hingga perubahan lingkungan di Pegunungan Rocky berubah dan memusnahkan koloni belalang ini secara alami pada awal abad ke-20.
SELUBUNG DEBU - 536
Hampir sama dengan tertutupnya sinar matahari oleh debu vulkanik Tambora. Pada abad ke-6, bumi juga pernah diselimuti oleh debu yang mengakibatkan sinar matahari tak bisa masuk ke bumi. Akibatnya, suhu bumi menurun. Sejarahwan Byzantium bernama Procopius mengatakan, "Sebuah pertanda paling menakutkan terjadi, karena mentari bersinar namun tak terang, dan seperti terjadi gerhana, karena sinar yang dipancarkan tidak cerah."
Sampai saat ini penyebab bencana tersebut belum diketahui secara pasti. Beberapa ilmuwan menduga bahwa letusan gunung El Savador pada tahun 530an yang menyebabkan hal tersebut. Namun beberapa ilmuwan lain menduga bahwa awan tersebut muncul karena komet yang saling bertabrakan.
KABUT DAHSYAT - 1952
Mungkin inilah yang benar-benar bencana karena disebabkan oleh manusia dan bukan murni peristiwa atau fenomena alam. Pada tahun 1952 polusi udara sangat mengkhawatirkan hingga memicu kabut jelaga di udara dan bertahan hingga empat hari. Kabut jelaga yang berasal dari pabrik batubara ini secara aneh berkumpul di langit dan tak mau menyebar. Akibatnya, jarak pandang nyaris nol karena saking pekatnya.
Kabut ini seolah seperti racun karena kemudian hewan ternak satu per satu tumbang karena tak bisa bernafas. Sementara manusia banyak mengalami bronkhitis, pneumonia, dan berbagai masalah pernafasan lain. Sekitar 4.000 nyawa melayang akibat kabut jelaga pekat tersebut. Kabut ini akhirnya menghilang terbawa angin.
PERISTIWA TUNGUSKA - 1908
Pagi yang cerah pada 30 Juni 1908 berubah menjadi pagi kelabu. Sebuah cahaya menyilaukan melesat di langit Siberia dan meledak di atas Sungai Tunguska. Letusan tersebut berkekuatan 5 sampai 10 megaton, berkali-kali lipat dari bom atom Hiroshima dan Nagasaki. Ledakan ini menghancurkan 50.000 hektar hutan. Anehnya tak ada korban jiwa akibat letusan ini. Meski begitu efeknya terasa di seluruh dunia.
Setelah ledakan tersebut, langit Asia menjadi sangat terang meskipun di malam hari sehingga bisa membaca di luar ruangan. Setelah ledakan tersebut, para ilmuwan Rusia dikerahkan untuk mencari penyebab ledakan, pada tahun 1927. Dugaan para ilmuwan tersebut adalah aktifitas meteor yang bertabrakan. Namun tak ditemukan bukti seperti serpihan meteor di sekitar lokasi.
Sementara dugaan lainnya juga masih seputar benda asing luar angkasa. Namun kali ini ilmuwan menduga bahwa yang menabrak bumi adalah komet es yang tak meninggalkan jejak apapun setelah mencapai bumi. Dari sampel tumbuh-tumbuhan yang mati akibat ledakan tersebut ditemukan zat-zat nikel, besi, serta zat lain yang biasanya terdapat di lokasi ledakan meteor. (liputan6.com)
Sampai saat ini penyebab bencana tersebut belum diketahui secara pasti. Beberapa ilmuwan menduga bahwa letusan gunung El Savador pada tahun 530an yang menyebabkan hal tersebut. Namun beberapa ilmuwan lain menduga bahwa awan tersebut muncul karena komet yang saling bertabrakan.
KABUT DAHSYAT - 1952
Mungkin inilah yang benar-benar bencana karena disebabkan oleh manusia dan bukan murni peristiwa atau fenomena alam. Pada tahun 1952 polusi udara sangat mengkhawatirkan hingga memicu kabut jelaga di udara dan bertahan hingga empat hari. Kabut jelaga yang berasal dari pabrik batubara ini secara aneh berkumpul di langit dan tak mau menyebar. Akibatnya, jarak pandang nyaris nol karena saking pekatnya.
Kabut ini seolah seperti racun karena kemudian hewan ternak satu per satu tumbang karena tak bisa bernafas. Sementara manusia banyak mengalami bronkhitis, pneumonia, dan berbagai masalah pernafasan lain. Sekitar 4.000 nyawa melayang akibat kabut jelaga pekat tersebut. Kabut ini akhirnya menghilang terbawa angin.
PERISTIWA TUNGUSKA - 1908
Pagi yang cerah pada 30 Juni 1908 berubah menjadi pagi kelabu. Sebuah cahaya menyilaukan melesat di langit Siberia dan meledak di atas Sungai Tunguska. Letusan tersebut berkekuatan 5 sampai 10 megaton, berkali-kali lipat dari bom atom Hiroshima dan Nagasaki. Ledakan ini menghancurkan 50.000 hektar hutan. Anehnya tak ada korban jiwa akibat letusan ini. Meski begitu efeknya terasa di seluruh dunia.
Setelah ledakan tersebut, langit Asia menjadi sangat terang meskipun di malam hari sehingga bisa membaca di luar ruangan. Setelah ledakan tersebut, para ilmuwan Rusia dikerahkan untuk mencari penyebab ledakan, pada tahun 1927. Dugaan para ilmuwan tersebut adalah aktifitas meteor yang bertabrakan. Namun tak ditemukan bukti seperti serpihan meteor di sekitar lokasi.
Sementara dugaan lainnya juga masih seputar benda asing luar angkasa. Namun kali ini ilmuwan menduga bahwa yang menabrak bumi adalah komet es yang tak meninggalkan jejak apapun setelah mencapai bumi. Dari sampel tumbuh-tumbuhan yang mati akibat ledakan tersebut ditemukan zat-zat nikel, besi, serta zat lain yang biasanya terdapat di lokasi ledakan meteor. (liputan6.com)
Ayo daftarkan diri Anda di Update Betting :)
ReplyDeletepin bbm 7ACD8560