Tuesday, December 3, 2013

// // 3 comments

Swasembada Beras Dengan Teknologi Nuklir

teknologi nuklir untuk pertanian, swasembada beras dengan nuklir, BATAN, teknik radiasi, pemuliaan tanaman
Sebagai negara dengan hasil pertanian khususnya beras yang (seharusnya sangat) melimpah, Indonesia harus selalu memperhatikan kelestarian media tanam yaitu sawah, dan ketersediaan tenaga ahli serta segala hal yang mendukung hal-hal itu. Hal itu harus diperhatikan oleh pihak terkait dengan mungkin bisa saling mendengarkan kebutuhan para petani, sehingga target kebutuhan nasional bisa tercapai dari hasil tanah sendiri bukan dari impor yang tentu saja akan merugikan petani-petani lokal. Terutama komoditi utama seperti beras, kedelai, jagung, yang seringkali pemerintah melakukan kebijakan impor dimana hal ini tentu saja akan mengusik harga-harga hasil bumi para petani lokal sehingga menjadi anjlok.
Tetapi nyatanya pemerintah memang telah mengimpor kebutuhan pokok seperti beras dan kedelai, bahkan untuk gandum 100% kebutuhan masyarakat dipenuhi dengan impor. Mengingat gandum saat ini menjadi bahan baku berbagai produk olahan makanan seperti mie yang sangat populer di tengah masyarakat. Jika semua pihak yang terkait dengan masalah ini seperti pemerintah yang diwakili oleh Kementrian Pertanian dan petani itu sendiri tidak melakukan koordinasi dan tidak saling bekerjasama, kebutuhan beras pada tahun 2014 yang sebesar 33.013.214 ton akan sulit terpenuhi. Dan jika jumlah tersebut tidak terpenuhi maka jalan satu-satunya adalah mengimpor dari luar negeri.
Ternyata permasalahan tersebut sudah diamati oleh BATAN, bahkan BATAN telah meneliti dan mengembangkan teknologi nuklir yang bisa digunakan sebagai pendukung pertanian sejak tahun 1980an. Salah satu yang tengah dikembangkan oleh BATAN adalah menggunakan teknologi nuklir untuk pemuliaan tanaman dengan teknik mutasi menggunakan radiasi. Hasilnya beberapa varietas unggul padi telah dihasilkan melalui teknologi yang dikembangkan oleh BATAN ini, bahkan salah satu varietas unggul yang dihasilkan melalui penelitian di laboratorium BATAN yaitu varietas padi Bestari menjadi padi dengan kualitas yang sangat baik.
Teknik yang digunakan untuk menciptakan varietas baru ini melalui berbagai cara, seperti penyilangan untuk mendapatkan keragaman genetik, introduksi genotip, kultur jaringan, dan pemuliaan tanaman dengan radiasi itu sendiri. Sementara teknik radiasi dilakukan dengan memberikan sinar radiasi gamma pada bibit yang diinginkan dengan dosis tertentu, dimana upaya ini akan memberikan sifat-sifat baru yang diinginkan dan tentu saja lebih baik daripada induknya.
(foto: inspirasibangsa.com)

3 comments:

  1. negeri kaya
    tanah subur..
    tpi rakyat na malas
    para sarjana nya banyak mau jadi pns aja..
    bukucatatan.web.id

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bang..pada gak mau jadi petani..
      btw saia petani loh bang..heuheuheu

      Delete
  2. Mari coba keberuntungannya disini Upd4te Bett1ng
    Kontak bbm 7ACD8560

    ReplyDelete