Grup hacker fenomenal Anonymous kembali membuat kehebohan. Setelah beberapa waktu lalu menentang pencalonan Donald Trump menjadi presiden Amerika, grup hacker ini kemudian membuat Donald Trump hingga FBI kalang kabut. Pasalnya, pihak Anonymous mengklaim telah berhasil mencuri berbagai data personal milik Trump, seperti alamat rumah, nomor ponsel, dan alamat email. Bukan hanya mencuri, karena data-data tersebut juga diunggah ke internet.
Tentu saja hal itu membuat Donald Trump kalang kabut. Trump bahkan sangat yakin bahwa ia telah menjadi korban kejahatan cyber dan meminta FBI untuk melakukan penyelidikan sampai tuntas. Namun uniknya, setelah diusut grup Anonymous tersebut mendapat data-data itu bukan dari meretas komputer, yang berarti bukan merupakan kejahatan cyber.
Ternyata data-data pribadi Donald Trump tersebut telah ada di internet dan para anggota Anonymous hanya mengumpulkan data-data tersebut dan membuat sebuah klaim bahwa mereka telah mencuri data pribadi milik Trump. Sebagai grup hacker paling berpengaruh, Donald Trump merasa bahwa ia benar-benar kecolongan. Dalam melancarkan aksinya ini, Anonymous bekerja sama dengan RedCult dengan membuat video pengakuan bahwa mereka telah mencuri data pribadi Donald Trump.
"Pemerintah dan aparat hukum sedang berusaha menangkap orang-orang yang bertanggung jawab meretas akun dan informasi telepon Mr. Trump secara ilegal. Trump ingin mengubah Amerika menjadi negara diktator fasis di mana setiap orang bisa ditangkap hanya karena memposting informasi lama ke internet," ujar RedCult dalam video Anonymous.
"Terima kasih Trump dan kampanyemu. Terima kasih polisi, FBI, dan dinas rahasia karena telah menjadi bagian dari eksperimen kecil kami. Eksperimen yang menurut kami bisa menunjukkan bagaimana gambaran negara yang disebut Amerika di masa depan," lanjut RedCult. (merdeka.com)
Agent judi Online yang terpercaya & Pelayanan yang memuaskan
ReplyDeleteAyo kunjungin Web Kami ya www*updatebetting*co - pin bb 7ACD8560