China merupakan salah satu wilayah yang mempunyai sejarah peradaban tertua di dunia. Banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah kuno ditemukan di negara dengan luas wilayah sangat besar ini. Dan sekali lagi dunia internasional terpusat ke China setelah penemuan luar biasa yang bahkan berpotensi merubah sejarah China yang selama ini diketahui. Dan memang setelah penemuan tersebut, sejarah China kembali ditulis ulang.
Adalah sebuah wilayah yang tenang yang bernama Sanxingdui, yang ada di wilayah Provinsi Sichuan. Berbagai macam artefak kuno ditemukan di wilayah tersebut. Artefak-artefak kuno tersebut terbuat dari emas, perunggu, gading, batu giok hingga tembikar. Anehnya, artefak-artefak tersebut terlihat tidak seperti peninggalan sejarah China karena mempunyai bentuk-bentuk yang asing.
Baca juga: Misteri Benua yang Hilang Kumari Kandam
Dugaan sementara para arkeolog mengenai penemuan artefak kuno di Sanxingdui ini adalah bahwa artefak-artefak kuno ini berasal dari era tahun 3.000 atau 2.800 yang lalu. Penemuan artefak kuno ini berawal dari seorang petani lokal yang sedang melakukan penggalian sumur ketika kemudian petani tersebut menemukan tumpukan batu giok. Setelah penemuan itu, para arkeolog melakukan pencarian namun tidak menemukan hasil apa-apa.
Akan tetapi semuanya berubah ketika para pekerja secara tak sengaja menemukan lubang misterius dan mendapati berbagai jenis artefak kuno yang terbuat dari giok dan tembikar. Penemuan inilah yang kemudian menarik perhatian dunia karena mempunyai bentuk yang tidak biasa; patung hewan, topeng dengan telinga naga, altar pengorbanan, pohon yang terbuat dari perunggu setinggi empat meter, serta artefak terbesar yang berwujud manusia setinggi 2,62 meter yang masih dalam kondisi baik.
Topeng-topeng tersebut juga menarik perhatian para arkeolog karena mempunyai bentuk yang tidak menggambarkan penampilan wajah orang Asia. Setelah dilakukan penelitian, pada artefak tersebut mempunyai angka tahun dan ditemukan angka tahun 12-11 abad sebelum masehi. Artefak tersebut dibuat dengan teknik yang cukup modern, yaitu dengan teknik pengecoran dengan campuran timah dan tembaga.
Angka tahun 12-11 abad sebelum masehi merupakan era Dinasti Shang di China. Tetapi dengan bentuk yang sama sekali berbeda dengan artefak-artefak yang ditemukan di wilayah lain tersebut membuat para arkeolog kesulitan karena tidak ada prasasti yang mendukung penemuan tersebut. Penemuan tersebut yang kemudian dikenal dengan Penemuan Sanxingdui, dan para arkeolog mengidentifikasinya sebagai peninggalan Kerajaan Kuno Shu. Cerita rakyat setempat mengenal para raja yang memerintah Kerajaan Kuno Shu.
Mengenai Kerajaan Kuno Shu, berdasarkan buku "The Chronicles of Huayang" yang disusun pada masa Dinasti Jin (265-420 Masehi), Kerajaan Shu didirikan oleh Cancong, seorang tokoh yang mempunyai mata yang menonjol. Kebudayaan Shu juga mengenal penguasa lain seperti Yufu, Boguan, dan Duyu. Luas Kerajaan Shu diperkirakan mencapai tiga kilometer persegi, serta maju dalam pertanian termasuk pembuatan anggur, tembikar, dan pembuatan alat-alat pertambangan. (Sumber).
0 comments:
Post a Comment