Sekelompok arkeolog yang melakukan ekskavasi ke Honduras mendapatkan penemuan yang mengejutkan, yaitu keberadaan "Kota Putih" atau "Kota Dewa Monyet" yang sebelumnya diduga hanya ada dalam dongeng-dongeng semata. Para arkeolog tersebut berhasil menemukan sejumlah artefak, bahkan diantaranya merupakan artefak berharga seperti kursi ritual "Metates" serta bejana yang berhiaskan ukir-ukiran bermotif hewan.
Akan tetapi dari semua artefak yang berhasil ditemukan, sebuah artefak yang berupa kepala jaguar dianggap sebagai artefak yang paling berharga. Pimpinan Institut Sejarah dan Antropologi Honduras yang bernama Oscar Neil Cruz mengatakan bahwa artefak-artefak yang ditemukan itu berasal dari masa 1000-1400 tahun yang lalu.
Keberadaan "Kota Putih" ini sebelumnya sangat samar, bahkan konon kota ini hanyalah sebuah kota yang ada dalam dongeng saja. Sementara banyak penjelajah hutan sejak ratusan tahun yang lalu melihat penampakan benteng berwarna putih di tengah hutan yang lebat. Sementara masyarakat Honduras mempercayai keberadaan "Rumah Coklat", yang jika siapapun masuk tidak akan bisa kembali.
Pada era sekitar tahun 1920an, seorang penjelajah bernama Theodore Morde menemukan sebuah tempat yang bernama Ciudad Blanca. Di kota itu ia melihat patung dewa monyet. Namun Morde menolak untuk mengatakan dimana tepatnya lokasi kota itu berada, bahkan ia dikatakan bunuh diri demi melindungi kota misterius itu.
Kini, ekspedisi yang dipimpin oleh Christoper Fisher ini berhasil menemukan artefak-artefak berharga yang diyakini berasal dari "Kota Putih." Akan tetapi, diduga "Kota Putih" bukan satu-satunya kota yang ada di tengah lebatnya hutan. Jika benar begitu, maka di tengah hutan bukan hanya ada kota-kota tetapi peradaban. Sayangnya, keberadaan hutan lebat di Honduras terancam, bahkan akan hilang dalam delapan tahun jika tidak dilindungi.
0 comments:
Post a Comment