Berita hilangnya pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ-8501 benar-benar mengejutkan semua orang. Hingga saat ini upaya pencarian terus dilakukan meskipun masih belum membuahkan hasil. Dugaan sementara penyebab insiden tersebut adalah awan cumulunimbus yang indah.
Menurut wikipedia, awan cumulunimbus terbentuk dari ketidakstabilan atmosfer dan mampu menciptakan petir melalui pusat awan. Awan cumulunimbus mempunyai tampilan yang indah, namun meski begitu awan ini berbahaya bagi pesawat terbang.
Foto: Otto Bliek |
Foto: Benjamin Ballande |
Awan cumulunimbus mempunyai banyak jenis dan bentuk, dengan tingkat 'bahaya' yang juga bervariasi. Tingkat bahaya awan ini bisa dilihat di "weather radar"; dan yang paling berbahaya adalah jika indikasi pada radar menunjukkan warna magenta, karena terdapat pusat awan badai. (Tribunnews Medan)
0 comments:
Post a Comment